Penggunaan mini LNG


Pengetahuan singkat tentang Listrik
Listrik seperti halnya panas yang terjadi dimana-mana. Kita  bisa mengamati secara alami bahwa ketika air menguap, api menyala, gesakan dua logam yang mempunyai suhu yang berbeda, besi bersentuhan dengan larutan sulfat tembaga, dan begitu selanjutnya akan terjadi elektrikal  kemudian menjadi gejala-gejala fisika dan kimiawi yang lebih tampak. Ketika kita mengamati kejadian ilmiah yang beragam sikapnya maka kita akan menemukan bukti mengenai listrik. 

Sebelum kita berangkat lebih jauh tentang kelistrikan mari kita mengulas lebih jauh pengertian listrik. Dalam kelistrikan akan dihasilkan listrik statis yang dibangkitkan oleh benda sebut saja itu penggaris yang di gosok-gosok. Penggaris tersebut bisa kita sebut dengan benda ajaib karena menghasilkan berbagai macam teori salah satunya adalah “teori elektron” yang di temukan pada abad ke-19. 

Arus listrik pertama kali di temukan oleh Volta Galvani pada abad ke-18 kemudian terbentuk teori-teori listrik yang dapat membentuk arus dan kegunaannya. Arus listrik ibarat air dalam pipa yang disambungkan di pole-pole pada sumber arus. Arus listrik berarti arus yang dihantarkan oleh elemen-elemen yang mempunyai sifat konduktor pada suatu rangakaian tertutup.  Ketika kita melihat arah arus listrik, maka arus listrik mengalir berlawanan dengan arah elekton. Arus listrik mengalir dari pole-pole negative ke posutif dalam rangkaian aliran listrik, sedangkan arus elektron mengalir dari  pole-pole negative ke pole-pole positif. Dan yang perlu diketahui bahwa arus listrik mengalir dalam satu arah  sedangkan arus elektron mengalir berlawanan arah.

Akibat yang ditimbulkan dari arus listrik ini adalah efek panas, efek kimia listrik dan efek magnet listrik. Dari efek panas bisa diambil contoh pada kawat yang dilalui arus listrik akan menjadi panas. Pada sebuah kendaraan bermotor arus panas ini di gunakan pada busi pijar pada motor diesel. Efek kimia listrik  akan menimbulkan reaksi jika mengalir pada elektrolit. Baterai adalah suatu komponen karena adanya efek kima listrik yang di sebabkan oleh reaksi kimia. Sedangkan efek magnet listrik adalah arus yang mengalir pada konduktor menimbulkan lapangan magnet pada sekeliling konduktor dan sangat bermanfaat untuk kendaraan motor pada regulator dan koil penyalaan.

Terdapat dua arus listrik yaitu DC dan AC. Pada arus DC (searah) adalah arus yang selalu mempunyai arah yang sama pada rangkaian listrik. Sedangkan arus AC (bolak-balik) yaitu arus yang selelu mempunyai arus yang bolak-balik karena sumber arus listrik menghasilkan voltase bolak balik.  Kemudian dari arus bolak-balik ini dapat kita temukan pada kendaraan bermotor bergenarator AC menggunakan arus searah,  listrik berasal dari arus bolak-balik menggunakan “inveter”. 

Arah arus listrik dapat menimbulkan kemagnetan yang dapat menarik besi. Diantaranya adalah magnet permanan. Pada magnet permanen teradapat medan magnet pada sekeliling kutup magnet. Magnet U mempunyai gaya lapangan lebih konsentrasi, karena antara kutub satu dengan kutub lainnya saling berdekatan. Garis-garis gaya magnet terdapat di sekitar lapangan gaya magnet yang saling betolak dari arah utara ke selatan dan sebaliknya.  Sehinngga makin sempit gaya lapangan magnet maka makin kuat konsentrasi magnet.

Lapangan magnet akan dihasilkan disekitar kumparan melalui gulungan-gulungan arus, kumparan itu mempunyai kutub utara dan selatan seperti batang magnet permanen, kutub-kutub kumparan itu (koil) bergantung pada arah arus dan dapat ditentukan dengan menggunakan dalil tangan kanan. Peganglah kumparan dengan tangan kanan, jari-jari menunjukkan arah arus dan ibu jari menunjukkan kutub utara. Jika sepotong besi lunak digunakan sebagai inti kunparan itu kuat lapangan magnet bertambah beberapa ratus kali, sebab inti besi penghantar yang baik untuk garis-garis gaya magnet, sedangkan udara adalah penghantar yang tidak baik. Kekuatan lapangan magnet listrik bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan dan jumlah arus melalui kumparan itu (iptekwikimu.com)  

Penggunaan Listrik di Indonesia
Dalam sebuah artikel Renewable energy di Kompas menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pemakai listrik terboros di ASEAN. Data ASEAN Center of Energy menyebutkan bahwa selain Indonesia merupakan pemakai listrik terboros di ASEAN Indonesia juga berpeluang melakukan penghematan listrik. Pasokan listrik bersifat siaga karena ketresedian listrik juga terbatas.

Data ini diungkapkan oleh Dicky Edwin Indarto dari Forum Komunikasi Masyarakat Hemat Energi dalam seminar mengenai strategi berhemat energi di Jakarta, (Kompas, 2/10/2010). Menurut Dicky, Indonesia berpeluang melakukan penghematan energi sebanyak 3,13 juta ton setara dengan minyak. Tingkat pemborosan energi yang tinggi ini memperparah pasokan tenaga listrik di Tanah Air yang kritis. Khususnya untuk pasokan di Pulau Jawa-Bali dan Madura, di mana kapasitas cadangan listrik yang  tersisahanya 330 megawatt. Sedangkan saat ini negara-negara ASEAN lainnya sudah menerapkan gerakan penghematan energi secara konsisten. 

Banyak dampak negatif dari pemborosan pemakaian listrik yang di ndonesia. Selain meningkatnya anggaran listrik Negara, juga berdampak adanya  krisis energi listrik.  Keberadaan dan pemberdayaan listrik memang harus ada, karena merupakan penggerak kemajuan dalam tata usaha suatu Negara. Tanpa ada keberdayaan dan keberadaan energi listrik maka semua aktivitas pada suatu Negara tersebut akan mati dan semua akan berujung pada matinya aktivitas dan usaha dalam memajukan suatu Negara. Negara menangis, perusahaan-perusahaan menangis, penulis menangis dan semuanya serba kacau karena mereka dipaksa untuk berhemat. Dampak realita krisis listrik ini dapat kita lihat pada pulau jawa dan Sumatra.  

Jika dilihat dari tingkat keamanan dan dikaitkan dengan krisis energi listrik saat ini, Indonesia mengalami kesenjangan dalam pemakain. Daerah satu dengan daerah yang lainnya sangatlah tidak singkron dalam penggunaann energi ini. Di kota-kota lain di Indonesia sering mengalami pemadaman bergilir akan tetapi di kota-kota besar mengalami pemborosan pemakain listrik yang berlebihan hingga menyebabkan konsleting. Seperti yang telah di beritakan pada kompas (15/05/2011) Kebakaran yang melalap petak rumah kontrakan di RT 1 RW 12 Kampung Juraganan Arteri Patal Senayan, bukan karena kompor gas yang meledak. Menurut data yang dikeluarkan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, api berasal dari konsleting listik di salah satu rumah petak milik Hajah Dewi (70). Dari sini dapat kita lihat dengan jelas adaya penggunaan yang berlabihan pada energi listrik sehingga tidak terkontrolnya arus listrik yang menyebabkan arus pendek atau konsleting. Selain itu karena jumlah penduduk yang demikian padat menyebabkan tidak terkontrolnya pemasangan kabel menjadi tidak beraturan berakibat pada pemicu kebakaran. 

Bagaimanakah seharusnya?
Dilihat dari keadaan listrik di Indonesia, dapat kita kita simpulkan bahwa negara Indonesia mengalami kesenjangan pada pemakaian listrik. Di sisi lain terdapat daerah yang sering mengalami pemadaman bergilir akan tetapi disisi lain di kota-kota besar karena berlebihannya dalam pemakain sering mengalami arus pendek atau konsleting. 

Permasalahan penggunaan energi listrik merupakan permasalahan bersama. Usaha PT  Pertamina dan PT perusahaan Listrik negara yang saling berkolaborasi dalam  mengembangkan sistem transportasi dan terminal penampung gas alam cair atau LNG untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di wilayah Indonesia bagian timur dan sekitarnya data di simpulkan bahwa Indonesia mampu untuk melakukan penghematan biaya bahan bakar untuk  PLN 847 Miliar per tahun (Kompas, 25/03/2011)

Solusi
Dalam menanggulangi permasalahan energi listrik ini diharapkan pada pemerintah untuk meningkatkan sweeping atau razia dalam mengurangi kebakaran atau konsleting. Kerja sama PLN dan Pertamina  dalam pembangunan perusahaan patungan dalam pengembangan infrastruktur jaringan transportasi gas Indonesia bagian timur dalam penyadian gas LNG perlu di wujudkan segera. Tidak hanya di daerah Indinesia Timur akan tetapi  perlu adanya perluasan daerah. Proyek Mini LNG merupakan solusi transportasi gas di Indonesia timur yang tersebar sehingga tidak bisa dilakukan dengan memakai pipanisasi seperti halnya di Indonesia bagian timur.  Karena seperti yang kita lihat sekarang bahwa penggunaan energi listrik sangat boros pada PLN untuk pembangkitnya. Hal ini tidak bisa jika hanya menggunkan tenaga air atau batu bara melainkan harus menggunakan gas. Solusi dalam memperbanyak gas LNG untuk daerah-daerah Indonesia Timur sangat diperlukan karena pada sector tersebut sangat sulit di temukan sumber gas dan terpaksa membakar BBM (kompas.com).

Selain solusi-solusi diatas yang bersifat teknis yang terpenting dan yang paling urgen adalah menumbuhkan kesadaran pada pribadi masing-masing untuk melakukan penghematan energi. Mempunyai rasa memiliki, dan tidak bosan-bosan saling mengingatkan menghemat energy listrik dan pada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui lainnya.  Dengan mengadakan peraturan yang mewajibkan setiap perusahaan merekrut manajer energi, kita bisa mencontoh negara-negar ASEAN lainnya untuk berkomitmen menerapkan gerakan penghematan energi secara konsisten. Dengan demikian, warga secara individu maupun lembaga sudah memiliki komitmen untuk melakukan penghematan pada penggunaan listrik. 

Referensi

0 comments:

Posting Komentar