Sebagai
organisasi kepenulisan yang telah berdiri selama 14 tahun, Forum Lingkar Pena (FLP) telah meramaikan Indonesia dengan
munculnya penulis muda berusia di bawah 30 Tahun. Dengan waktu yang relative
singkat ini FLP telah mempunyai cabang di hampir 30 propinsi dan memiliki
anggota sekitar 5000 orang. Sejak berdiri pada tahun 1997 selama 6 tahun telah
menerbitkan lebih dari 200 buku yang sebagian adalah karya sastra serius, fiksi
remaja, dan cerita anak. Dengan visi khusus yaitu organisasi yang memberikan
pencerahan melalui tulisan, organisasi
ini bertujuan menjadi organisasi penulis kelas nasional yang beridentitaskan
keislaman berakar pada social-budaya Indonesia dan memiliki tata kelola baik,
yang mampu mandiri serta memberikan kemanfaatan optimal bagi organisasi serta
anggotanya. Setiap tahun FLP selalu mengadakan up grading bagi pengurusnya. kegiatan ini bertujuan agar para pengurus
semangat untuk terus bekarya sehingga mampu membawa anggotanya untuk terus
menggoreskan tintanya.
pada
tahun ini up grading Nasional dilaksanakan
di Yogyakarta pada tanggal 4-6 Februari 2011. Acara ini dihadiri oleh perwakilan
pengurus cabang FLP se-Indonesia. Masing- masing cabang FLP mengirimkan 3
utusannya untuk mewakili cabangnya. Acara di. Acara yang di laksanakan di Villa
Eden kali urang ini mendatangkan pemateri-pemateri tingkat nasional. Seperti
Habiburrahman el Shirazy, Sinta Yudisia, Pipiet Senja, Benny Arnas, Ali Muakhir, Maimon Herawati dan lain
sebagainya. Mereka adalah para penulis FLP yang telah melahirkan berbagai
karyanya dan telah berpengalamn dalam
mengusai dunia menulis.
Acara
ini di bagi dalam VII sesi yaitu pada sesi I-II pembukaan Up Grading dibuka oleh salah satu
pendiri FLP yaitu Mimon Herawati. Dalam pembukaaan ini, wanita yang biasa
dipanggil teh Imun ini menyampaikan bahwa ketika kita menulis, janganlah
sekali-seklai kita menjadi editor. Untuk menghindari hal itu maka sebaiknya
kita mengganti warna font tulisan kita dengan putih. Hal itu menghindari adanya
pengulangan membaca ketika kita menulis. Setelah kita selesai semuanya, maka
langkah selanjutnya adalah memperbaiki tulisan yang telah kita tulis tadi.
Membacanya berulang-ulang hingga apa yang kita tulis sesuai yang kita harapkan.
Kemudian
pemberian motivasipun dilanjutkan oleh pemateri yang sudah tidak asing lagi
dengan karya-karyanya yang cukup menyejukkan jiwa. Tidak hanya itu,
novel-novelnya pun telah banyak di tayangkan di layar kaca. Beliau adalah Habiburrahman el Shirazy. Pada pembukaan Up grading itu beliau
memberikan materi tentang dakwah layar kaca. Penulis yang pernah menempuh study
di Al-Azhar Kairo ini memberikan motivasi sekaligus mengup grade para pengurus untk meniatkan menulis dengan
berdakwah. Karena Allah akan memudahkan langkah orang-orang
yang berjalan dan berjuang dijalanNya.
kemudian
materi dilanjutkan oleh Irfan Hidayatullah. Beliau adalah mantan ketua FLP
Jakarta. Dengan makalahnya yang berjudul “Sastra Dakwah Islam (SDI) di Ruang
Sekular antara penyesatan dan Penyiasatan”, beliau mengungkapkan bahwa sebuah solusi
fundamental untuk SDI dan FLP selain pola penyiasatan, yaitu pola kaderisasi
yang komprehensif tentang pendidikan dasar estetika satra islam. Pada pola ini
yang di wajibkan bagi para pegiat SDI adalah memehami islam melalui empat
elemen yaitu Bahasa Arab, Interaksi dengan al-Quran dan Hadis, sirah nabawiyah
dan sejarah peradapan islam.
Pada
sesi III-VII peserta Upgrading dibagi dalam 3 kelas. Kelas A di peruntukan
untuk ketua, kelas B untuk kaderisasi dan Kelas C untuk dana usaha. Pada akhir
acara ditutup dengan pnampilan para peserta upgrading dan pemotongan tumpeng
sebgai simbolis bahwa acara ini telah ditutup. Kesan peserta yang terdiri dari
pengurus setelah mengikuti up grading ini adalah mereka lebih bersemangat untuk
terus menulis dan siap bersaing dengan pengurus maupun anggota FLP lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar