My Birth Story

Bisa dibilang kehamilan saya sampai 30 weeks aman-aman saja karena masih bisa berangkat kerja pagi-pagi hari naik motor dibonceng suami. Padahal jarak tempuh rumah ke sekolah sekitar 45 menitan karena suami mengendarai motor dengan kecepatan 20-30km/jam.Waktu itu di perjalanan  keseringan juga ngos-ngosan dan capek luar biasa di punggung. Apalagi kalau pulang jam 13.00 pas lagi panas-panasnya..MasyaAllah luar biasa indahnya perjuangan ketika itu πŸ˜‚πŸ˜‚

Jeng jeng jeeeengg usia kehamilan sudah 8 bulan lebih rasanya pengen banget dan gak sabar pengen lihat wajah adek, jadilah kami USG 4D, dari situ kami bisa melihat wajah adek (walaupun belum bisa sejelas foto biasaπŸ˜„) dan juga bisa melihat bagaimana aliran darah dari plasenta  ke janin, pokoknya lengkap deh (hihihi baru tau, kampungan banget yakπŸ˜€). Saking lengkapnya dari sini lah awal drama kehamilan dimulai. Drama yang sempat meruntuhkan kepercayaan diri dan idealisme sebelum nikah sampai sekarang bahwa kalau lahiran nanti sebisa mungkin harus normal dan pembukaan cepat gak pakai drama drama korea yang berepisode episode πŸ˜‚.

Di usia 31 weeks ketika USG 4D dokter mendiagnosa aliran darah ke janin kurang lancar, tapi semua kebutuhan janin masih terpenuhi di atas rata-rata dan janin dalam kondisi sehat. Beliau menyarankan setiap 2 minggu sekali  untuk kembali.

Setelah tidak ada perkembangan sampai 35 weeks, dokter SpOg saya  merujuk  ke Dokter spesialis Fetomaternal RS. MOEWARDI SOLO (Karena yang paling dekat disitu)  untuk meminta pertimbangan apakah harus dilahirkan sekarang atau bisa ditunggu lagi. Ketika itu usia kehamilan sudah 36weeks tepat 9 bulan, beuuuh perasaan antara cemas, sedih campur aduk jadi satu. 10 terakhir Ramadhan bukannya i'tikaf, ee malah mengunjung dokter Fetomaternal di Solo. πŸ˜€


Baiklah mari kita nikmat proses ini, Ya minimal sambil jalan-jalan ke Solo dan ke pasar klewer πŸ˜‚πŸ˜‚. Tapi ternyata sampai sana tidak langsung ketemu dokter. Harus menunggu dulu karena  dokter Fetomaternal di RS tersebut on Call dan tidak stand by. Dan lebih mengejutkan lagi pasiennya cuma saya seorang diri pemirsaah 🀣.


Setelah ketemu dokter ternyata aliran darah ke janin semua lancar tapi ganti lagi drama ternyata ada lilitan tali pusar di leher dan posisi janin Oblig (kepala di bawah tapi agak nyerong ke kiri). Seperti tidak mungkin untuk berputar, karena sudah 9 bulan ada lilitan talibpusar dan posisi Oblig. Saran dari dr. Fetomaternal tersebut dievaluasi seminggu sekali. Jika ada sedikit masalah maka harus segera diambil tindakan. Kemudian beliau mengirim balasan surat cinta ke dokter SpoG saya (berasa kurir surat cinta gueeeh πŸ˜„). 


Jadilah saya kembali lagi ke dr. SpOG Ponorogo dan memberika sepucuk surat cinta dari dr. Fetomaternal tersebut sebagai balasan rujukan kemarin. Dan lebih sedihnya lagi dokter SpOG membacakan kembali surat cinta itu  dan mengatakan ada lilitan tali pusar dan oblig sehingga paling lambat 38weeks harus dilahirkan. Raut muka itu rasanya sudah tidak ada harapan dan dukungan lagi untuk melahirkan alami karena disarankan membuat jadwal operasi untuk minggu depan (Beuuuh buru buru amat sih dok). 

Terus, apakah saya menyerah pasrah begitu saja? langsung menjadwalkan diri diminggu ke-38 untuk SC? ooo tidakk. Masih ada sedikit waktu lagi, disitulah saya berusaha semampu saya untuk melakuakn berbagai cara. jadi ingat kata-katanya Bu bidan Yessie, Jika kita berdaya maka tidak akan mudah diperdaya , knowledge is power.

Sejak saat itu yang dulunya yoga cuma seminggu sekali, langsung deh yoga tiap hari minimal 10 menit/hari. Selain itu tak lupa juga nungging, merangkak, jalan-jalan pagi, endorphine massage, senam di  atas birthing ball, browsing sana-sini, tanya provider sana-sini dan mendekati hari H induksi alami. Tak lupa juga setiap hari mengkonsumsi  zaitun, kurma dan Blackmores. Nah ini sangat penting bu ibuu, kurma dan zaitun memperlancar persalinan dan pembukaan, untuk kasiatnya browsing aja ya.. Hihihihi. 

Awalnya memang mau di SC dan dilahirkan diusia 38weeks, karena menurut logika bayi sudah tidak mungkin untuk berputar karena kenapa? ada lilitan tali pusar dan posisi masih oblig di usia 36weeks Kami, saya dan suami berdasarkan hasil tanya provider lain (khusunya yangsupport gentle birth) dan baca banyak referensi sepakat untuk menunggu kontraksi alami dan sebisa mungkin melahirkan pervaginam (alami). Ok, sejak terakhir kontrol dgn dokter di usia kehamilan 36weeks saya tidak kesna lagi.

Dengan terus berafirmasi positif sambil baca-baca lagi buku "persalinan nyaman" karangan Bidan Yessie, baca-baca juga tentang kehamilan di web bidan kita (www.bidankita.com) dan ig @bidankita (ini agak berunsur promosi, agar bumil di penjuru dunia terus memberdayakan diri dan tidak terikat intervensi) , tanya ke provider yang support Gentle Birth (ketika itu saya tanya pendapat Bidan Rina Malang dan Bidan Irul Ponorogo) pendapat mereka semua mengatakan bisa normal. Sejak saat itu saya positif thinking kalau saya dan bayi saya bisa bekerja sama. (huhuhu mau lahiran alami saja jaman sekarang kok banyak banget ya tantangannya)

Di usia 39 weeks tepatnya pada tanggal 3 Juli subuh gelombang cinta itu sudah mulai datang sudah mulai datang dan mulaikeluarflek kecoklatan. Intervalnya belum beraturan walaupun kadang-kadang sudah 511. Siang hari jam 11 pembukaan 1 tipis dan posisi kepala bayi masih oblig artinya masih pada posisi semula dan belum masuk panggul. Setelah di VT oleh asisten bidan akhirnya saya dirujuk ke RS agar kalau terjadi apa-apa langsung ada penanganan. 

Sebelum berangkat ke RS agar santai walaupun gelombang cinta makin lama makin syahdu dibuat santai dulu shaayy agar  tidak tegang sempetin dulu sapu-sapu rumah dan senam birthing ball biar rilex.

Tak lupa perjalanan menuju RS, saya dan dedek bayi ngobrol dan saling menguatkan agar misis kita berhasil. terus menerus adek bayi saya sounding  agar mau memposisikan kepalanya ke bawah dan masuk ke panggul. Sampai IGD  pun para dokter jaga bilang tidak bisa normal karena posisi kepala baby masih oblig  miring ke kiri dan belum optimal apalagi masuk panggul. Akhirnya disuruh menunggu di ruang bersalin karena masih pembukaan 1 dan kira-kira  masih kurang 10-16 jam lagi .

Alhamdulillah sampai ruang bersalin pembukaan 2 dan kata bidan jaga RS  dedek sudah mau bekerja sama memposisikan kepalanya masuk panggul jadi InsyAllah bisa normal. Alhamdulillah.. Terima kasih sayang, kamu anak yang cerdas! πŸ˜„ 😍

Di ruang bersalin ditunggu suami dan ibu dan tak lupa juga suami selalu memberikan endorphin massage, gelombang cinta itu datang makin lama makan syahdu bahkan lebih syahdu dari pada di rumah tadi. Suami menuntun terus untuk berdzikir, afirmasi positif, mempraktekkan pernapasan yang sudah kami pelajari dulu dan tidak lupa untuk tetap tersenyum karena dengan tersenyum akan mebantu pembukaan servik. Sesekali suami menyuapi kurma dan minum sari kacang hijau yang sudah disiapkannya dari rumah. Walaupun gelombang cinta terus datang harus tetap nyemil dan makan agar kuat mengejan.

Pukul 14.55 terasa ada sesuatu yang pecah dan entah seperti ada energi yg sangat kuat sehingga saya tidak tak bisa menahan untuk tidak mengejan. Tapi alhamdulilah suami mengingatkan lagi utk lebih mengontrol diri, tetap tersenyum dan atur nafas. Mengejan 3-5 kali pukul 15.05  alhamdulillah adek Haisya sudah lahir normal dan langsung bisa nenen karena kebetulan saat itu ASI keluar sangat deras😍😍. Hmmm kalau dihitung-hitung jarak pembukaan 1 berlangsung 4-5 jaman. Alhamdulilah, semoga next lahiran berikutnya lebih lancar lagi, no drama-drama. Terima kasih suamiku you are my best doula ever., I love u to the moon and back. Terima kasih juga untuk ibuku dan ibu mertua yang tak henti hentinya terus  mendoakan dan menemani serta ayah dan semua saudara.. Terima kasih juga untuk adek Haisya yang sudah bersedia diajak bekerja sama denga baik ketika didalam kandungan bunda. Welcome to the world ALEYSHA SYIFANAZIA HAISYA SHINA. Semoga adik Haisya menjadi anak sholehah, cerdas dan Qurrotu A'yun. Mohon doanya ya om-om dan tante-tante. Dan Semoga lahiran barikutnya nanti lebih lancar dan no dramaπŸ˜„

11 komentar:

  1. Lutunaaaa. Alhamdulillah seneng banget baca kisah gentle birth yang sukses. Barakallah yaaa

    BalasHapus
  2. Wiiii.... Gemesnya... Jadi pengen nyium iki

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. ya ampun keren banget proses lahirannya

    BalasHapus
  5. ya ampun keren banget proses lahirannya

    BalasHapus
  6. Keren usahanya, semoga putrinya jadi anak sholeha aamiin

    BalasHapus
  7. Bikin kangen lahiran lagi nih πŸ˜…. Seneng hamil dan melahirkan nya,ngasuhnya yg masih angkat tangan πŸ˜‚

    BalasHapus
  8. Lihat adik bayinya, jadi pingin punya wkwkwkw

    BalasHapus
  9. cantiiiiik....semoga bisa kesana buat gendong..

    BalasHapus
  10. hampir sama kayak kelahirannya Izah.... Bidan bilang posisi sungsang padahal udah 38 minggu. Dan BB kurang. walah bikin deg-degan. sampe ngepel mushola biar lama nunggingnya, karena kontrakan sempit waktu itu... pas hpl belom ada tanda-tanda kontraksi. H+2 hpl baru kontraki... alhamdulillah normal...

    BalasHapus