Kamis, 04 Oktober 2018

Ketahanan Keluarga

Masih dalam Halaqah keluarga. Kali ini materi yang disampaikan pak suami adalah tentang mau dibawa kemana keluarga kita? Keluarga kita ini termasuk keluarga seperti apa?. Materi ini pun juga mengingat saya pada materi pengajian beberapa minggu lalu tentang ketahanan keluarga. Jadi begini gabungan rangkuman materi yang disampaikan pak suami dan materi pengajian kemarin.

Ada orang-orang tertentu yang membutuhkan perhatian khusus (anak maupun pasangan), kenapa seperti itu??
Karena kebutuhan mereka didalam rumah tidak terpenuhi sehingga mereka akan mencari kebutuhan itu diluar rumah.
Contohnya:
1. Ada anak salah 1 ustadz yang ngajinya belum lancar (ketika ditanya dia jawab umik nya sibuk ngurusin adknya Dan abi nya jarang pulang Karena sibuk Dakwah diluar)
2. Interaksi sosial dengan tetangga sekitar, mereka

Jadi apa yang perlu kita upayakan?

Kudu intens dialog sama pasangan Dan kesadaran bahwa Kita adalah keluarga Dakwah harus terus dibangun Karena setiap waktu dinamika setiap orang itu akan berbeda

Jangan over estimate ke pasangan, sebab komitmen itu akan diuji oleh waktu.

visi berkeluarga itu harus diperjuangkan, tidak boleh merasa aman (masuk surga itu gak nunut ke pasangan)

Semakin besar keluarga, masalah yang dihadapi juga akan semakin besar.

Dulu pernah bersemangat bersama dalam kebaikan, kok sekarang jadi males ketemuan sama teman2 lama? Sekarang ngerasa ga butuh support? Mereka berubah terlihat reseh di matamu

(Delapan) Hal Yang Bikin Kita Tak Lagi Senang Bersama Mereka, Teman-teman baik Nan Jadul:

Terlena oleh kemudahan, harta, jabatan, pujian (waspada buat yang 'naik kelas' jadi OKB/Orang Kaya Baru, punya jabatan baru, punya barang2 baru, punya prestasi baru...)

Terbiasa oleh maksiat2 dan dosa2 yang dianggap kecil dan sepele, dengan alasan networking dan permakluman2 lainnya

Tumbuhnya ujub dan bibit takabur dalam diri, membandingkan dg mereka yang seolah 'jalan di tempat' ( estimed pada diri sendiri)

Tidak punya prioritas yg jelas dalam beramal

Tidak paham pentingnya utk tetap berada dalam barisan yg rapi kukuh, merasa aman sendirian

Berlebih-lebihan alias lebay bombay; perfeksionis yang salah tempat/ga proporsional

Kurang muhasabah alias ngaca; Kurang rajin dzikrul maut (emgnya mo jalan sendiri ke kuburan?!)

Hobi ngumpul dengan orang-orang yang lembek or berakhlak tercela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar