[MALANG]-Man
jadda wa jada, siapa yang bersungguh pasti akan bisa. Sejak terbitnya novel
Negeri 5 Menara karangan Ahmad fuadi, kata mutiara arab ini sangat popular di tengah
masyarakat. Bukan hanya sebuah kalimat, kata mutiara itu juga sebagai falsafah
hidup dalam menggapai impian.
Agar
tidak kalah dengan acara-acara yang mereka adakan sebelumnya, dalam memperingati
maulid nabi Muhammad SAW, SMUN 3 Malang mengadakan Talk show dengan Ahmad Fuadi
penulis novel Negeri 5 Menara (4/01/2012). Talkshow yang diadakan di
pepustakaan Kota Malang ini berjalan cukup meriah. Bang Fuadi (panggilan akrab
Ahmad Fuadi) tidak hanya membedah isi dari kedua novelnya yaitu negeri 5 Menara
dan Ranah 3 Warna, tetapi beliau juga memberikan semangat kepada peserta, memberikan tips bagaimana agar kita bisa
mampu menggemgam impian kita dan mewujudkannya.
Setiap
perkataan beliau mampu menbangkitkan dan mengobarkan semangat para peserta
untuk berani bermimpi tinggi dan
mengejarnya. Dalam talk shownya beliau juga mengatakan bahwa perjuangan itu
tidak boleh kita kendorkan. Berjuang harus disertai dengan keikhlas do’a dan
tawakal. Karena Bukan dari mana kita datang tapi dari apa yang kita lakukan.
Satu hal lagi harus kita yakini jangan pernah meremehkan impian kita, setinggi
apapun impian kita akan bisa menjadi nyata asal kita bela habis-habisan. Dan
Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang
berusaha.
Dalam
novelnya Negeri 5 Menara mengisahkan perjuangan anak dari kampung yang
bersekolah di Pondok Madani dan bertemu dengan ribuan anak dari penjuru
nusantara. Dari sini dia mulai berani untuk
bermimpi dan berusaha untuk memperjuangkan mimpinya. Ternyata dengan salah satu
mantra yang dia pelajari ketika awal masuk Pondok Madani mampu membangkitkan
semangatnya untuk terus mengejar apa yang dia inginkan. Man jadda wa jada,
bukan hanya sebuah kata mutiara tapi sebuah falsafah hidup yang harus diterapkan
dalam jiwa para pejuang. Selain bersungguh-sungguh
para pejuang juga harus bersabar dengan apa yang mereka perjuangkan. Tiada
suatu yang besar, tanpa perjuangan yang hebat. Jangan surutkan langkah.
Yakinlah dengan ketulusan. Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil.
Mantra
Man jadda wa jada tidak lah cukup, maka harus digenapkan dengan mantra
baru yaitu Man shobaro dzofiro (siapa yang bersabar akan beruntung). Dari
mantra baru ini menghasilkan sebuah novel baru yaitu Ranah 3 Warnan dan merupakan
lanjutan dari novel pertamanya Negeri 5 Menara. Dalam novel ini memberikan
rambu-rambu sekaligus memberikan solusi tentang berusaha. Apa jadinya jika mantra ini tidak selalu ampuh?.
Cobaan dan nestapa terus-menerus datang silih berganti. Sampai dimanakah batas
kesabaran itu?. Sedangkan Impian harus dibela dan diperjuangkan habis-habisan. “Selain bersungguh-sungguh juga harus
bersabar luar biasa, bersabar bukan hanya tidur di kamar dan percaya nanti akan
baik. Tapi bersabar aktif mencoba solusi, mencoba berusaha lagi untuk kebaikan.
Tuhan sungguh bersama orang yang sabar”, tegas bang fuadi ketika menjelaskan isi novel
tersebut.
Novel
pertamanya Negeri 5 menara telah menjadi
buku terlaris dari penerbit Gramedia. Sehingga bagi para masyarakat yang tidak
hobi membaca, tanggal 1 Maret kemarin
novel ini telah ditayangkan di Bioskop. Dengan begitu motivasi yang ada pada
novel ini tidak hanya berhenti dan
tersalurkan kepada para pecinta novel atau penggemar buku saja. Tetapi masyarakat
yang hobi nonton pun akan ikut merasakan motivasi novel ini.[sya]
0 comments:
Posting Komentar