Berkacalah.....


Tidak sedang sedih, tidak sedang bahagia, tidak sedang putus asa dan juga tidak sedang kecawa. Hanyasaja sedang ingin berkaca . BERKACA?. Saya ingin berkaca. iya berkaca sebernarnya seperti apakah saya? Hingga mengharapkan sesuatu berlebihan. Sudah pantaskah diri ini untuk mendapatkannya. “Kamu itu masih bodoh, kerdil, kuper. Umur kamu sudah tua, tapi pikiranmu belum juga dewasa. Apakah kamu mencoba menghindar dari umurmu? Apakah kamu mencoba untuk mengelak suatu kenyataan bahwa kamu sudahtidak muda  lagi? Malu donk…umur  setua ini tapi pikiran, jiwa masih ababil. Masih menopang sama orang tua. Masih manja sama orangtua, masih minta-minta sama orang tua. Malu donk…dengan umur setua ini masih bersikap seperti anak muda…”

Saat ini saya memang butuh kaca besar, besar sekali. Hingga semuany terlihat jelas. Sadar, sebenarnya levelmu itu seberapa? . agar sadar juga, tidak terlalu menghayal sesuatu yang berlebihan. Agar  sadar juga bahwa saya ini masih utuh banyak pengalaman, masih butuh belajar. Saya gau keadaan saya seperti ini tidak lah sutu kebulan. Semau sudah ada recana dari sang maha kuasa. Siapa yang tidak ingin hidup mandri? Mempunyai enghasilan sendiri, mempunyai kepribadian bijaksana, dan semprna. Tapi memang di dunia ini tidak ada makhluk yang sempurna. Jika ada yang terlihat sempurna, itu memang hanya terlihat dari luarnya saja. Mereka sangat pandai menutupi kekurangannya. tidak bermaksud menjadi orang lain, hanya saja ingin tampil lebih professional di hadapan orang lain. Boleh saja kan menutupi kekurangan diri kita sendiri? 

Dengan berkaca seperti ini, saya jadi mikir-mikir jika ingin mengharapkan sesuatu yang wah…berkaca dululah dan perbaiki diri agar pantas mendapatkan sesuatu itu. tidak hanya unutk saya, tapi untukkamu, kita semua. Jika belum bisa berkaca dengan benar janganlah bemimpi untuk memdapatkan sesuatu yang besar. Atau paling gak,,,perbaiki diri dulu sebelum kamu malu di depan cermin.

0 comments:

Posting Komentar